Hari ini kita bersama-sama melangkahkan kaki dengan penuh semangat
Diiringi kicauan burung-burung disekeliling kita
Hadapi dunia yang penuh dengan ke fanaan
Gumpalan awan-awan indah dilangit biru
Menjadi saksi bisu indahnya kebersamaan kita
Mentari pagi yang selalu menyinari bumi
Menjadi saksi tawa canda dan derai air mata kita
Kelas, papan tulis, spidol, serta meja kursi
Menjadi tempat saling bertukar apakah makna kehidupan sesungguhnya
Bersenandung ria lantunkan lagu-lagu indah makna persahabatan
Aku berharap..
Persahabatan ini hendaknyan menjadi
Seperti batu karang yang berdiri kokoh
Nan tangguh d pinggiran pantai
Mampu melawan aral-rintangan hidup ini
Tak pernah goyah, meski dihempas gelombang-gelombang kesedihan
Terkadang hari-hari indah itu terasa begitu penuh dengan kejenuhan
Tapi dengan cinta dan kasih sayang kalian datang bak malaikat
Yang mengembalikan senyum ini
Seperti lilin-lilin kecil
Yang terus menyala terang menerangi gelapnya dunia
Walaupun kecil Sahabat, kehadiranmu sungguh sangat berarti
Bagiku Tuk menerangi hati yang gelap gulita
Tenggelam oleh arus zaman ini
Mari bersama sahabat-sahabatku
Kita lawan badai yang terus menghadang
Dengan segenap cinta yang kita punya
Kita tali persahabatan ini
Seperti rangkain warna pelangi,
Saling melengkapi keindahan warnanya, sehingga menjadi keindahan yang sempurna
Satukan hati kita kita menjalankan misi yang sama,
Melalui satu visi yang kita rangkai bersama
Puisi ini aku persembahkan untuk semua anak kelas X di SMAIT Al-Uswah :') Terimakasih untuk hari-hari yang indah bersama kalian :"''')
Senin, 22 April 2013
Jumat, 19 April 2013
Rindu
Rasa itu membelenggu
Memeluk erat perasaan ini
Terasingkan oleh hangatnya dunia
Menciptakan pawai-pawai kesedihan
Merasakan kembali rasa yang dulu pernah ada
Rindu ini menikamku
Menjadikanku lemah tak berdaya
Hamparan perasaan ini biarlah menjadi saksinya
Tergoreskan lemah didalam hati
Oh, tuhan.. rindu ini menghantuiku
Kemunafikan ini seakan selalu menyalahkanku
Hanya penyesalan dan lara nestapa
Yang berbekas erat
Kebodohan yang dulu ada membuatku semakin membenci diri ini
Apa yang harus kulakukan?
Kemunafikan ini melahirkan rindu yang tak bertepi
Kemunafikan ini semakin mencercakan hati ini
Tapi aku sadar
Tak mungkin berjalan ke jembatan masa lalu
Hidup yang terus berjalan, tak akan mungkin akan berjalan
Bila masih dipenuhi bayang-bayang masa lalu
Ya rabb, cinta ini membuatku lemah tak berdaya
Bantu aku menjadi hamba yang selalu bersedih
Karena tidak bisa menjadi hamba yang semestinya
Bukan melemah karena dilenakan oleh cinta
Buatlah diri ini tenang dalam menjalani semua kegalauan ini
Memeluk erat perasaan ini
Terasingkan oleh hangatnya dunia
Menciptakan pawai-pawai kesedihan
Merasakan kembali rasa yang dulu pernah ada
Rindu ini menikamku
Menjadikanku lemah tak berdaya
Hamparan perasaan ini biarlah menjadi saksinya
Tergoreskan lemah didalam hati
Oh, tuhan.. rindu ini menghantuiku
Kemunafikan ini seakan selalu menyalahkanku
Hanya penyesalan dan lara nestapa
Yang berbekas erat
Kebodohan yang dulu ada membuatku semakin membenci diri ini
Apa yang harus kulakukan?
Kemunafikan ini melahirkan rindu yang tak bertepi
Kemunafikan ini semakin mencercakan hati ini
Tapi aku sadar
Tak mungkin berjalan ke jembatan masa lalu
Hidup yang terus berjalan, tak akan mungkin akan berjalan
Bila masih dipenuhi bayang-bayang masa lalu
Ya rabb, cinta ini membuatku lemah tak berdaya
Bantu aku menjadi hamba yang selalu bersedih
Karena tidak bisa menjadi hamba yang semestinya
Bukan melemah karena dilenakan oleh cinta
Buatlah diri ini tenang dalam menjalani semua kegalauan ini
Selasa, 16 April 2013
Stupid situation
Galau itu sebenernya wajar kan? Apalagi dikalangan anak-anak remaja yang lagi labil-labilnya. Nah disini aku mau cerita tentang semua kegalauan ku beberapa minggu ini yang udah ngebikin aku kayak anak ilang gaktau harus mau ngapain. Bukti-bukti betapa GALAU nya aku bisa dilihat di post-post di blog-ku, yaitu semua puisi-puisi ngenes yang menyayat hati. Tapi sebenernya kalo aku boleh jujur galau itu GAK GUNA banget-bangetan. dan aku merasa jadi orang paling bodoh sedunia, gara-gara udah bener-bener terhipnotis sama kegalauan itu. 2 minggu lalu tepatnya, itu akut-akutnya banget men aku galau, sampe aku itu bener-bener kayak orang bego,bodoh,malah dikategorikan golongan autis.. ngomong sendiri, nyanyi-nyanyi sendiri, bengong terus sepanjang hari, diajak ngomong jadi 'TELMI', muka cemberut terus kayak orang yang gak bisa bayar hutang. Bayangin kan betapa bodohnya aku? Malah sampe temen-temen, guru-guru, kakak-kakak kelas, adek-adek kelas, yang ngeliat aku berubah 180000 derajat sampe nanya "kamu kenapa sih yam?" sampe salah satu temenku ada yang bilang "yam, kamu loh sekarang aneh. gak kayak maryam yang dulu aku kenal. Maryam yang dulu itu cerewet, rame sendiri. Gak kayak gini, diemmm aja. Aku asing sama maryam yang ini" jleb banget bro kata-kata itu, mulai dari kata-kata itu aku mulai mikir SEBENERNYA buat apa sih tujuan dari aku galau itu? Galau akut ku waktu itu bener-bener bikin aku nguenes sengenes-ngenesnya galau. Sampe aku sempet mikir buat apasih hidup di dunia kalo buat disakitin terus *DURHAKA sama ALLAH gue men* terus gara-gara galau akut itu juga aku jadi males ngapa-ngapain untuk senyum+ketawa yang biasa nya udah jadi ciri khas aja aku males ngelakuin itu, apalagi buat sekolah itu bener-bener butuh perjuangan biar bisa melangkahkan kaki ke sekolah-_- Dengan dibantu beberapa sahabat-sahabatku, aku bisa jadi maryam yang dulu. Dengan segala nasihat mereka aku bisa bangkit lagi dari semua masa jahiliyyah. Makasih terutama buat Ais, mbakvi, sama obin. yang udah selalu mau dengerin curhatanku *yang gak penting* yang selalu mau aku jadiin tempat bisa nangis sepuas-puasnya, tempat aku sering mintain pendapat :') Yah semoga ini kebodohanku yang terakhir semoga gak terulang lagi !! AMIN
Sabtu, 06 April 2013
Segelincir kekecewaan
Sunyi, sepi, mencekam
Tanpa ada rangkaian senyum yang menghampiri
Malam ini, semua terasa sepi
Rindu membelenggu, meresap di dada
Cinta yang sudah lama ada
Semakin lemah, sakit tak tertahankan
Gemercik tetesan dari langit perlahan membasahi pipi
Yang kemudian bersatu dengan bendungan air mata
Puing” cinta yang hancur berkeping-keping
Semakin melemahkan jiwa ini
Tenggelam dalam kesedihan
Tenggelam dalam kepedihan dan kehancuran
Laksana hujan yang terus mencumbui bumi
Laksana gerimis yang selalu mendekap pagi
Aku disini terpaku dalam diam
Oh cinta, mengapa kau begitu kejam
Menghukumku dengan semua luka ini
Tentang rindu kusam yg selalu datang
Mengutip satu namamu di antara keluh kesah
Gundah gelisah, air mata, dan lara nestapa
Tanpa ada rangkaian senyum yang menghampiri
Malam ini, semua terasa sepi
Rindu membelenggu, meresap di dada
Cinta yang sudah lama ada
Semakin lemah, sakit tak tertahankan
Gemercik tetesan dari langit perlahan membasahi pipi
Yang kemudian bersatu dengan bendungan air mata
Puing” cinta yang hancur berkeping-keping
Semakin melemahkan jiwa ini
Tenggelam dalam kesedihan
Tenggelam dalam kepedihan dan kehancuran
Laksana hujan yang terus mencumbui bumi
Laksana gerimis yang selalu mendekap pagi
Aku disini terpaku dalam diam
Oh cinta, mengapa kau begitu kejam
Menghukumku dengan semua luka ini
Tentang rindu kusam yg selalu datang
Mengutip satu namamu di antara keluh kesah
Gundah gelisah, air mata, dan lara nestapa
Langganan:
Postingan (Atom)